Penulis:
Kusnanto dan saraswati
Labuan Bajo. (11
April 2017) Saat ini dalam melakukan pengelolaan perikanan di indonesia sedang
menjadi fokus kerja di setiap provinsi, temasuk di provinsi Nusa Tenggara
Timur. Pengelolaan
perikanan merupakan sebuah kewajiban seperti yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang
No. 31 tahun 2004 yang ditegaskan kembali pada perbaikan undang-undang tersebut
yaitu pada Undang-Undang No 45 tahun 2009. Saat ini kabupaten manggarai
barat sedang merancang sebuah pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Dalam
hal ini WWF indonesia bersama pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan UKAW
Kupang mengadakan pelatihan pengelolaan
perikanan berbasis ekosistem (ecosystem approach to fisheries management disingkat EAFM). Dalam
pengembangan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem ini sebagai penggeraknya
adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Mabar yang di dukung penuh
oleh tim Pokja EAFM yang terdiri dari lintas sektor diantaranya dinas perikanan
tangkap provinsi NTT, Dinas Lingkungan hidup dan kebersihan, Balai taman
nasional Komodo, Balai karantina ikan manggari barat, dan perinkop.
“Pelatihan
Pengelolaan perikanan semoga bisa di rasakan manfaatnya oleh masyarakat pesisir
demi perikanan berkelanjutan, dan untuk itu perlu adanya pertimbangan dari sisi
ekosistem” tutur Pak jeremiah Sekretaris
Bidang Perikanan NTT dalam pembukaan acara pelatihan EAFM.
Saraswati
Staff Fisheries management WWf ID
menyampaikan bahwa dalam pelatihan EAFM ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas dan pengetahuan anggota tim Pokja EAFM kabupaten Manggarai Barat dalam melakukan kajian pembaharuan (update) performa
Pengelolaan Perikanan Berbasis Ekosistem (EAFM).
Pengelolaan sistem perikanan tidak
dapat dilepaskan dari enam domain dengan 31 indikator yang tidak terpisahkan
satu sama lain yaitu domain sumberdaya perikanan, tehnik penangkapan, habitat
dan ekosistem, sosial, ekonomi dan kelembagan. Peserta Pelatihan diwajibkan
membawa data yang berhubungan dengan enam domain tersebut. Data tersebut
sebagai pertimbangan dalam memberi skor dan Rencana Perbaikan serta
Indikatornya. Hasil pelatihan EAFM ini meliputi rekomendasi rencana
perbaikan serta indikatornya dengan mempertimbangkan identifikasi priorita,
periode pelaksanaan dan penanggung jawab kegiatan selain itu POKJA EAFM untuk
memperlancar anggota tim Pokja kedepannya. Diharapkan setelah mendapatkan
pelatihan ini adanya peningkatan
Kapasitas dan melakukan
pendataan menyusun kegiatan dan meningkatnya pemahaman dalam sinergitas program
antar SKPD damam mendukung pengelolaan perikanan berbasis ekosistem. Meningkatnya
pemahaman dalam sinergitas program antar SKPD dalam mendukung Pengelolaan
Perikanan Berbasis Ekosistem. Diharapkan juga di tahun berikutnya Tim Pokja Sudah
menghasilkan pembaharuan penilaian performa EAFM Kabupaten Manggarai Barat
sekaligus rekomendasi aktivitas pendataan EAFM pada perencanaan
Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat